GOD is The
Architect
Menciptakan
sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Itulah karya Tuhan yang selalu tiada
duanya. Begitu juga dengan seorang arsitek bangunan. Ia mencipta sesuatu karya
nyata dari tidak ada menjadi ada, namun terinspirasi dari yang ada.
Karya yang
visible (nyata), adalah harga mati bagi seorang arsitek yang berfikir intuitif
logis. Banyak karya yang hanya memainkan intuisi, namun tak pernah dapat
dipertanggung jawabkan. Hal ini menjadi sedikit bermasalah disaat keegoisan
seorang arsitek dikedepankan. Sehingga akan menjadi karya yang unvisible “tidak
nyata”.
Boleh saja
sebuah karya adalah bentuk prestasi imajinasi dan fikiran yang berubah menjadi
kreasi. Namun, apapun karyanya, disaat sang pembuat “perancang” tidak sadar
dengan apa yang ia rancang, maka pasti itu bukan karya seorang ARSITEK.
Karna
arsitek adalah bentuk kesadaran dalam berkarya dan selalu mampu mempertanggung
jawabkan hasil rancangannya dengan logis.
So,… Seperti
halnya Tuhan mencipta dengan sebaik baiknya rancangan. Maka merupakan harga
mati bagi seorang arsitek untuk merancang idenya dengan baik. Karna apa yang dikerjakan oleh arsitek
bangunan, tidak jauh berbeda dengan Tuhan dalam mencipta. Bedanya “ Tuhan
mencipta tanpa contoh” dan “arsitek berkarya dengan mengolah contoh-contoh
hasil karya Tuhan”. Itulah yang memnyebabkan seorang arsitek tak layak disebut
TUHAN. hehehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar